Senin, 30 April 2012

peran pendidik anak usia dini


PERAN GURU
Para guru memberi umpan balik dan masuk dalam dialog dengan anak-anak. Memberi umpan balik membuat anak-anak tahu bagaimana mereka membuat kemajuan.
Pada umumnya, umpan balik yang produktif melakukan hal-hal berikut :
  1. Menggambarkan apa yang telah dilakukan anak bukannya memberi keputusan penilaian atas yang dilakukan. “ kau menyelesaikan tiga teka-teki “ atau “ kau mulai dari tengah dan berhasil menyelesaikannya “ lebih mendorong daripada mengatakan, “ saya suka cara kamu mengerjakan teka-teki.
  2. Lebih baik rinci daripada umum. “ kau menulis semua huruf namamu” daripada “pekerjaan hebat “
  3. Arahkan anak kepada sesuatu yang harus mereka awasi dan bisa berbuat sesuatu. “ Taruh tiga piring ini di sini “ lebih menolong daripada “ambil”
  4. Waktunya tepat
Umpan balik harus berdekatan dengan tindakan-tindakan anak-anak dan diberikan ketika anak-anak sedang benar-benar bekerja atau berhasil
  1. Mungkin non verbal. Lambaian, anggukan kepala, atau senyuman memberi tahu kepada anak-anak bhwa mereka di jalur yang benar atau bahwa anda perhatikan betapa baik mereka sedang melakukan sesuatu.
  2. Para guru mungkin membantu anak-anak menyuarakan pandangan mereka
“katakan kepadanya kamu tidak mau memerankan bayi”
  1. Menghasilkan solusi
“shawn mau pakai roda tiga itu lebih dulu, lalu giliranmu”
  1. Membantu anak-anak mencapai solusi yang diterima kedua belah pihak atas masalah mereka
“jika kau pegang potongan ini dan ashok memegangnya disini, kalian bisa membuat bangunan seimbang”
SUMBER : Carol Seefeldt & Barbara A. W, (2008), Pendidikan Anak Usia Dini, Indeks

Sabtu, 28 April 2012

salah satu rahasia berdagang orang cina


“Wawa, dagangan bapakmu begitu banyak apa saja ada, gimana cara menghitung hari ini untung berapa.? Hari ini rugi apa enggak misalnya..?” tanyaku pada salah seorang sahabat Cina yang dulu pernah bareng-bareng sebangku sekolah di kampungku, panggilannya Wawa.

“Walah-walah...Coro de’e emang wong Cino dikiro uteke canggih banget po iso ngetung detail ngono kuwi .? (Walah..menurut kamu dikira orang cina canggih banget bisa menghitung detail seperti itu.?)” katanya sambil tersenyum.

Saya penasaran sekali dengan hasil temuan yang saya dapatkan. Harga-harga barang di tempat Cina-cina di kampungku yang jualan grosir kok kadang harganya mepet sekali dengan harga termurah yang saya survei grosir-grosir di Jakarta.

Untuk menjawab pertanyaan itulah saya akhir-akhir ini saya sering merapat banyak mengumpulkan informasi dan sharing dari temen-temen Cina, dan juga dari temen-temen yang pernah atau masih bekerja di toko-toko Sahabat-sahabat Cina di kampungku.

“Ngene (gini) tak ajari ilmu rahasia Engkoh-engkoh itu ya, hanya wong apikan koyo kowe wae sing tak ajari loh..hehehe...” Katanya

Napas bisnis itu adalah cashflow, pokoke nek duit itu bisa muter terus pasti awake dewe (kita) bisa numpang urip (hidup). Namanya uang berputar itu tidak harus selalu diatas terus, kadang dibawah juga. Kadang ada kenaikan harga di hulu sana kita ketinggalan harga dan jual rugi itu juga biasa, enggak apa-apa teruslah memutarkan uang kita” katanya..

“Meskipun enggak ada saingannya, kita hanya ambil margin sedikit saja, 10% itu sudah gede banget, beberapa malah 1-2 % saja, tapi perputarannya yang diutamakan dan nanti secara periodik kita ambil sedikit demi sedikit secara berkala. Misalnya di test kita ambil modal kita 500ribu disimpan apakah masih bisa jalan..? kalau bisa maka yang kita sebut KEUNTUNGAN BISNIS ya yang 500ribu itu. Bulan depan modal kita tarik lagi...kalau memungkinkan nariknya lebih banyak..lebih banyak..gitu terus..dan kalau nanti cashfow terganggu ya kita kurangin penarikanya, gampang kan..?” Katanya..

“Uang-uang tarikan modal itu nanti buat beli tempat lagi, atau disimpan dalam bentuk emas, dan gitu terus, dan yang paling penting GAYA HIDUP kami meski bisnis lagi bagus tetap tidak berubah, makanya nabungnya makin lama makin gede. Kamu bisa lihat toko Cina yang hanya jualan teh di depan itu yang kelihatannya kusam dan enggak laku, jangan salah Enkoh tua yang sering kemana-mana gandengan sama istrinya emas batangannya banyak sekali..hehehe..” Mmmmm..begitu ya...kataku dalam hati.

“Oo..sakjane hanya sederhana saja ya.?” Kataku pada Wawa

“Ya iya Cuma gitu, gila apa, emang cerdas banget, orangtuan atau embah-embah kita harus menghitung detail banget one by one seperak dua perak keuntungan kita seperti itung2an di alfamaret atau indomaret itu.?” Saya tersenyum dengan gaya bicara sahabat Cina saya ini.

Oya, orang-orang Cina di kampungku itu sebagaian besar hubungannya dengan orang-orang jawa baik-baik sekali. Bahkan kadang ada yang bahasa jawanya lebih medok dari kita.

Dialog sederhana Saya dan Wawa ini saya tuliskan disini agar para kita yang bukan Etnis Cina juga bisa belajar dan mengaplikasikan hal ini pada bisnis kita. Tahun ketiga saya berbisnis banyak sekali saya menemukan banyak temen-temen yang memulai bisnis dan berhenti tidak lama sebelum seumuran jagung hanya karena tidak memiliki wawasan seperti ini barangkali.

Untung yang segede-gedenya, adalah jurus yang umumnya dipakai oleh kawan-kawan pebisnis pemula. Ketika ada kawan lainnya yang ternyata jual lebih murah mereka kelabakan dan menganggap bisnis yang ada depannya itu tidak lagi bisnis yang nyaman, dan dia akan ganti lagi...nanti ganti lagi..begitu terus...hehe..dan suatu saat berhenti kecapekan..

AMBIL MARGIN SEDIKIT SAJA...inilah yang saya akan ingat-ingat...putar Terus uang kita, karena CASHFLOW ADALAH NAPAS bisnis dan TARIK MODAL SECARA PERIODIK dengan catatan bisnis tetap jalan..


Cerita-cerita langsung dari lapangan mengenai strategi bisnis temen2 Tionghoa yang lainnya nanti akan saya ceritakan lagi..banyak sekali kok yang bisa kita pelajari dari mereka...

Semoga Anda Terinspirasi..

Selamat Berpetualang..dalam Bisnis Dunia Anda..!

Hadi Kuntoro
http://www.rajaselimut.com
http://www.hadikuntoro.blogspot.com

Kamis, 19 April 2012

ini baru mencoba